Masjid Termegah di Jawa Tengah: Masjid Raya Sheikh Zayed Solo

Setelah mengeksplorasi Gunung Tidar di Kota Magelang; kali ini MataLidah menyambangi masjid termegah di Jawa Tengah, yaitu Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang berada di Kota Surakarta atau Kota Solo. Masjid Raya Sheikh Zayed Solo merupakan masjid megah replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yang menjadi landmark atau icon baru di Kota Solo. Sejak diresmikan pada 14 November 2022, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo sudah mengundang rasa penasaran masyarakat karena menghadirkan kemegahan arsitektur Timur Tengah di Jawa Tengah. Empat bulan setelah diresmikan, barulah Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dibuka untuk umum, tepatnya pada 1 Maret 2023. Setelahnya, masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia berbondong-bondong mengunjunginya, sehingga Masjid Raya Sheikh Zayed Solo menjadi destinasi wisata baru paling populer di Kota Solo.

Lokasi Masjid Raya Sheikh Zayed Solo: Masjid Raya Sheikh Zayed Solo terletak di Jl. Ahmad Yani No.128 Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Letaknya berdekatan dengan Stasiun Solo Balapan dan Terminal Tirtonadi, sehingga memudahkan wisatawan yang datang menggunakan kereta api atau bus antar kota. Masjid Raya Sheikh Zayed Solo hanya berjarak sekitar 7 menit perjalanan dari Stasiun Solo Balapan atau Terminal Tirtonadi, menggunakan kendaraan roda empat. Jika menggunakan sepeda motor, waktu tempuh bisa lebih cepat. Lokasinya pun mudah ditemukan menggunakan bantuan Google Maps DISINI.

Daya Tarik Masjid Raya Sheikh Zayed Solo: Masjid Raya Sheikh Zayed Solo adalah hadiah dari pemerintah Uni Emirat Arab yang menjadi simbol persahabatan antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab. Karena merupakan replika, desain dan arsitektur Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dibuat sama persis dengan Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Hanya ukurannya saja yang diperkecil. Tak heran jika kemegahan dan nuansanya sangat khas Timur Tengah, sedikit berbeda dengan masjid-masjid umumnya yang ada di Indonesia. Masjid Raya Sheikh Zayed Solo hadir dengan warna putih dan emas yang memancarkan aura suci dan megah. Bangunannya terdiri dari 2 lantai, serta dilengkapi dengan 4 menara dan 82 kubah yang dihiasi batu pualam putih. Meski dominan dengan nuansa Timur Tengah, ciri khas Solo juga ikut hadir mewarnai, seperti desain lantai di beberapa bagian masjid yang bercorak batik kawung.

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo berdiri di lahan seluas 8000 meter persegi yang dulunya adalah Depo Pertamina wilayah Surakarta. Masjid Raya Sheikh Zayed Solo memiliki kapasitas total 10.000 jamaah, namun kapasitas bangunan inti hanya untuk 4000 jamaah. Bangunan inti masjid hanya dibuka saat waktu sholat wajib berjamaah saja, selebihnya akan ditutup kembali. Wisatawan hanya diperbolehkan beraktivitas di serambi masjid dan bangunan pendukung lainnya. Untuk masuk ke area masjid wisatawan wajib melewati pintu masuk yang dilengkapi x-ray serta diharuskan mematuhi peraturan yang ditetapkan pengelola, seperti wajib menutup aurat, tidak membawa tikar, tidak makan, minum, tidur dan merokok di area masjid, serta tidak merusak fasilitas masjid. Aktivitas paling menarik yang bisa dilakukan wisatawan di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo adalah menikmati indahnya arsitektur masjid termegah di Jawa Tengah itu sambil selfie atau foto-foto. Agar dapat mengabadikan momen-momen indah, sebelum berkunjung ke Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, pastikan Anda telah menyiapkan perlengkapan fotografi terbaik yang dapat diperoleh DISINI.

Harga Tiket Masuk Masjid Raya Sheikh Zayed Solo: Untuk memasuki semua bagian Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, wisatawan tidak dipungut tiket masuk, hanya cukup membayar tiket parkir sesuai kendaraan yang digunakan. Masjid Raya Sheikh Zayed Solo buka sepanjang waktu selama 24 jam, namun waktu kunjung terbaik adalah pagi hari atau sore hari saat hari cerah. Makin penasaran dengan pesona Masjid Raya Sheikh Zayed Solo? Silakan saksikan pesonanya DISINI atau lewat video berikut ini.