Setelah mengeksplorasi SENJA PAGI Cafe dan ANDONG VALLEY Cafe di Kabupaten Magelang, kali ini MataLidah jalan-jalan menelusuri Klenteng SAM POO KONG, klenteng tertua di Semarang yang menjadi saksi sejarah perkembangan akulturasi budaya Jawa dan China di Indonesia. Klenteng SAM POO KONG yang awalnya dirancang sebagai tempat peribadatan etnis China di Semarang, saat ini menjelma menjadi destinasi wisata ikonis dan populer, lengkap dengan fasilitas pendukungnya. Selain lokasinya yang strategis dan mudah diakses karena berada tepat di dekat Pusat Kota Semarang, Klenteng SAM POO KONG juga menyajikan perpaduan nuansa tradisional China dan Jawa yang eksotis, sehingga banyak dikunjungi wisatawan terutama saat weekend dan hari libur nasional.
Lokasi Klenteng SAM POO KONG: Klenteng SAM POO KONG atau dikenal juga sebagai Klenteng Gedung Batu, berada di Jl. Simongan No.129, Bongsari, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Lokasinya berdekatan dengan destinasi-destinasi populer lainnya di wilayah Kota Semarang, seperti Tugu Muda dan Lawang Sewu. Lokasi Klenteng SAM POO KONG sangat mudah ditemukan menggunakan bantuan Google Maps DISINI.
Daya Tarik Klenteng SAM POO KONG: Klenteng SAM POO KONG yang berarti Gua Sam Poo merupakan kawasan landmark historis seluas 3,2 hektar di dekat Pusat Kota Semarang yang sudah eksis sejak abad ke-15 Masehi. Pada mulanya Klenteng SAM POO KONG adalah sebuah masjid yang didirikan oleh Laksamana China muslim, bernama Zheng He atau Cheng Ho yang dikenal juga dengan nama Sam Poo. Konon, lokasi klenteng merupakan daerah dimana Laksamana Cheng Ho berlindung dan bermukim sementara setelah kapalnya berlabuh di Pantai Utara Semarang karena sebagian anak buahnya menderita sakit saat melintas di Laut Jawa. Selama bermukim, Cheng Ho mengajarkan ajaran-ajaran Islam dan cara bercocok tanam kepada penduduk setempat yang beretnis Jawa. Bahkan setelah Cheng Ho kembali berlayar, ada beberapa anak buahnya yang tetap tinggal dan menikah dengan wanita setempat, termasuk Sang Juru Mudi yang bernama Wang Jing Hong atau dikenal sebagai Dampo Awang. Sebagai penghormatan kepada Laksamana Cheng Ho, masyarakat keturunan China kemudian membangun klenteng di tempat tersebut.
Klenteng SAM POO KONG memilik daya tarik utama berupa bangunan-bangunan yang memadukan gaya arsitektur tradisional China dan Jawa. Terdapat beberapa bangunan di komplek Klenteng SAM POO KONG, diantaranya yaitu Bangunan Kelenteng Utama atau Sam Poo Kong, Kelenteng Kyai Juru Mudi, Kelenteng Dewa Bumi, Kelenteng Kyai Jangkar, Kelenteng Kyai Nyai Tumpeng dan Kyai Tjundrik Bumi, serta Gua Pemujaan Sam Poo Kong. Klenteng SAM POO KONG memiliki hawa yang relatif cukup terik karena berada di dataran rendah, sehingga wisatawan disarankan berkunjung saat pagi, sore atau malam hari. Selain berfungsi sebagai cagar budaya dan destinasi wisata, Klenteng SAM POO KONG juga dimanfaatkan sebagai tempat untuk menggelar even-even budaya seperti festival dan pagelaran kesenian tradisional. Klenteng SAM POO KONG sangat cocok untuk jalan-jalan, selfie, fotografi dan wisata sejarah. Agar dapat mengabadikan momen-momen indah, sebelum berkunjung ke Klenteng SAM POO KONG, pastikan Anda telah menyiapkan perlengkapan fotografi terbaik yang dapat diperoleh DISINI.
Harga Tiket Masuk Klenteng SAM POO KONG: Untuk memasuki kawasan Klenteng SAM POO KONG atau Klenteng Gedung Batu, pengunjung atau wisatawan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 40.000 per orang dan tiket parkir Rp 10.000 untuk mobil atau Rp 5000 untuk sepeda motor. Klenteng SAM POO KONG buka setiap hari mulai pukul 09.00 sampai 20.00 pada hari kerja, dan 08.00 sampai 20.00 pada hari Sabtu dan Minggu. Waktu kunjung terbaik adalah pagi, sore dan malam hari saat cuaca cerah. Makin penasaran dengan Kota Lama Semarang? Silakan saksikan pesonanya DISINI atau lewat video berikut ini.